Wednesday, January 18, 2017

Makalah: Perencanaan MSDM dan sistem informasi MSDM

A.    PENDAHULUAN
1.     Latar Belakang
Sebuah organisasi/perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan bisnisnya, memerlukan sejumlah pekerja yang mampu melaksanakan seluruh volume kerjanya. Pekerja tersebut mungkin sudah berada didalam organisasi/perusahaan, disamping mungkin pula masih memerlukan penambahan atau pengurangan dari yang sudah ada. Untuk itu diperlukan perencanaan SDM dengan berorientasi pada hasil analisis pekerjaan, agar pekerja yang diperlukan dapat dipenuhi, baik dari segi kuantitatif (jumlahnya) maupun kuantitatif (kualitasnya). Dengan tersedianya sejumlah pekerja yang relevan dengan tuntutan Diskripsi dan atau Spesifikasi Pekerjaan, diharapkan seluruh volume kerja dapat dilaksanakan secara produktif dan berkualitas, tidak saja dengan proses produksi dengan seluruh pekerjaan yang menunjangnya, tetapi juga dalam memasarkannya yang memerlukan kemampuan memberikan pelayanan yang berkualitas bagi para konsumen.
Untuk itu perencanaan SDM harus dilakukan secara profesional, karena akan menentukan kualifikasi para pekerja yang berpengaruh besar terhadap sukses atau gagalnya organisasi/perusahaan dalam mewujudkan eksistensinya yang bersifat kompetitif sekarang dan di masa yang akan datang. Dengan perencanaan yang tepat untuk jangka waktu tertentu, akan diperoleh informasi tentang SDM yang diperlukan bagi peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan pekerjaan, kerena pengurangan atau penambahan dan bahkan pengaturan kembali penempatan para pekerja, tidak ada arti dan manfaatnya jika sekedar menambah pembiayaan (cost), sedang pekerjaan berlangsung seperti sebelumnya. Demikian pula akan menjadi lebih buruk, jika justru mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan menjadi lebih tidak efektif dan efesien, dalam bentuk menurunnya produktivitas (kuantitatif dan kualitatif) atau semakin memburuknya pelayanan yang diberikan pada konsumen. Dengan kata lain perencanaan SDM tidak boleh menggiring dan menjurumuskan organisasi/perusahaan ke jurang kerugian, karena penyedian atau penambahan pembiayaan (cost) untuk SDM ternyata tidak berpengaruh pada perwujudannya sebagai organisasi/perusahaan yang kompetitif.
Dari uraian tadi jelas betapa pentingnya perencanaan SDM terutama bagi organisasi/perusahaan besar, yang harus memanage (mengelola) sejimlah besar tenaga kerja. Untuk itu uraian-uraian berikut ini akan difokuskan pada proses merumuskan perencanaan SDM yang bersumber dari Rencana Strategis sebuah perusahaan dalam mewujudkan bisnisnya. 

2.     Rumusan Masalah
a.      Apa Pengertian dari Perencanaan SDM?
b.     Apa Manfaat dari Perencanaan SDM?
c.      Bagaimana Proses Perencanaan SDM?
d.     Bagaimana Analisis Tenaga Kerja untuk Perencanaan SDM?
e.      Apa itu Sistem Informasi SDM?

3.     Tujuan
a.      Mengetahui pengertian Perencanaan SDM.
b.     Mengetahui manfaat dari Perencanaan SDM.
c.      Mengetahui Proses Perencanaan SDM.
d.     Mengetahui analisis tenaga kerja untuk Perencanaan SDM.
e.      Mengetahui Sistem Informasi SDM.



B.    PEMBAHASAN
1.     Pengertian Perencanaan SDM
Berikut beberapa pengertian Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM), yaitu:
a.      Atrhur W. Sherman dan George W. Bohlander dalam bukunya Managing Human Resources tahun 1992 sebagaimana yang dikutip oleh Nawawi mengatakan: “Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah proses mengantisipasi dan membuat ketentuan (persyaratan) untuk mengatur arus gerakan tenaga kerja ke dalam, di dalam dan luar organisasi”. Selanjutnya ditambahkan pula bahwa: “tujuannya adalah untuk mempergunakan SDM seefektif mungkin dan agar memiliki sejumlah pekerja yang memenuhi persyaratan/kualifikasi dalam mengisi posisi yang kapan dan yang manapun mengalami kekosongan”.
b.     G. Steiner mengemukakan bahwa: “Perencanaan SDM merupakan perencanaan yang bertujuan untuk mempertahankan dan menigkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan/sasarannya, melalui strategi pengembangan kontribusi pekerjaan dimasa depan”.
c.      Pengertian lain mentakan bahwa “Perencanaan SDM adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan peramalan kebutuhan tenaga kerja di masa datang pada suatu organisasi, meliputi penyediaan tenaga kerja baru dan pendayagunaan yang sudah tersedia”.
d.     Pengertian berikutnya ini mengatakan bahwa “Perencanaan SDM adalah adalah proses untuk menggiatkan kembali upaya mempelajari kebutuhan tenaga dilingkungan suatu organisasi (perusahaan) agar selalu terintegrasi dengan perencanaan bsinisnya”.
e.      Pengertian yang terakhir yang layak diketengahkan mengatakan bahwa “Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa mendatang”.
Pengertian Perenacanaan SDM yang disebutkan terakhir menekankan bahwa kegiatannya merupakan rangkaian atau proses, untuk memenuhi kebutihan tenaga kerja sekarang dan di masa datang bagi sebuah perusahaan. Kebutuhan masa sekarang berarti usha mengisi kekurang tenaga kerja, untuk dapat mewujudkan bisnis perusahaan secara maksimal, agar tujuannya tercapai. Sedang kebutuhan tenaga kerja dimasa datang menunjukkan pada usaha dilakukan usaha peramalan (prediksi) mengenai kekurangan tenaga kerja, yang harus di dasarkan pada ketajaman merencanakan pengembangan bisnis, baik yang sudah dilaksanakan maupun bisnis baru. Usaha memenuhi kebutuhan itu dilakukan dengan cara mendapatkan tenaga kerja baru yang relevan, disamping harus dilakukan dengan mempertahankan dan memanfaatkan tenaga kerja yang sudah ada secara maksimal. Untuk keperluan itu maka rangkaian kegiatan Perencanaan SDM harus di ikuti juga dengan kegiatan pengembangan tenaga kerja, agar dapat dipertahankan dan dimanfaatkan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan bisnis perusahaan.

2.     Manfaat Perencanaan SDM
Perencanaan SDM secara akurat dan profesional akan semakin penting artinya bagi sebuah organisasi/perusahaan, karena lingkungan/iklim bisnis yang terus menerus berubah dan berkembang. Pada adasarnya kondisi bisnis di masa mendatang itu, mengharuskan organisasi/perusahaan melakukan penyesuain Perencanaan Strategis dan Operasional bidang bisnisnya, agar mampu mewujudukan eksistensinya yang kompetitif. Penyesuain itu berdampak pada perlunya melakukan analisis kerja, untuk mengetahui kesesuain tenaga kerja yang dimiliki dengan seluruh volume dan beban kerja berdasarkan penyesuaian rencana bisnis tersebut, sebagai faktor terpenting untuk mewujudkannya secara optimal. Berdasarkan hasil analisis tenaga kerja itulah dapat diketahui kebutuhan tenaga kerja sekarang dan di masa datang, yang menjadi masukan utama dalam melakukan Perencanaan SDM.
Berdasarkan uraian diatas maka fungsi Perencanaan SDM  dimaksud adalah prediksi kondisi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan perusahaan sebagai organisasi yang kompetitif dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis sekarang dan di masa mendatang. Dalam fungsi seperti ini, maka manfaat dari Perencanaan SDM adalah sebagai berikut:
a.       Meningkatkan Sistem Informasi SDM, yang secara terus menerus diperlukan dalam pendayagunaan SDMsecara efektif dan efesien bagi pencapai tujuan bisnis perusahaan. Sistem informasi SDM yang terpusat pada manajer SDM, harus selalu siap menunjang Sistem Informasi Manajemen (SIM) perusahaan, karena SDM merupakan faktor sentral dalam mewujudkan manajemen perusahaan sebagai satu kesatuan, dalam merealisasikan Perencanaan Strategis dan Operasional Bisnis yang kompetitf.
b.     Bertolak dari manfaat pertama diatas, berarti juga Perencanaan bermanfaat untuk
1)     Meningkatkan pendayagunaan SDM.
Dengan perencanaan yang cermat harus diusahakan agar setiap tenaga kerja memperoleh peluang dalam memberikan kontribusi terbaik bagi pencapaian tujuan Perusahaan/organisasi.
2)     Menyelaraskan aktivitas SDM dengan sasaran organisasi secara lebih efesien. Perencanaan SDM harus mampu mengidentifikasi potensi dan prestasi kerja setiap tenaga kerja, untuk diselaraskan dengan pekerjaan atau tugas-tugas di dalam voulume kerja perusahaan, agar dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.
3)     Menghemat tenaga kerja, waktu, dan dana, serta dapat meningkatkan kecermatan dalam proses penerimaan tenaga kerja. Dengan Perencanaan SDM yang akurat, dapat diketahui secara tepat tenaga kerja yang diperlukan, sehingga proses penerimaan tenaga kerja dapar diarahkan dan dibatasi sesuia kebutuhan. Dengan demikian dapat ditetapkan persyaratan penerimaaan secara kongkrit, sehingga jumlah pelamar dapar dikurangi. Dalam kondisi seperti itu berarti dalam proses penerimaan tenaga kerja, biayanya, waktu dan dana yang dipergunakan dapat dihemat. Sedang hasilnya akan mampu menseleksi secara cermat, calon tenaga kerja yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi/perusahaan, sebagaimana yang direncanakan.
4)     Mengembangkan dan menambah informasi SDM. Dengan demikian akan lebih besar manfaatnya bagi pelaksana  kegiatan Manajemen SDM lainnya.
c.      Perencanaan SDM berfungsi juga untuk mempermudah pelaksanaan koordinasi SDM oleh Manajer SDM, dalam usaha memperpadukan pengelolaan SDM, yang juga merupakan tanggung jawab manajer lainnya, meskipun terbatas di lingkungan unit kerja masing-masing. Fungsi koordinasi ini sangat pentig, karena pembidangan dan pembagian volume kerja perusahaan menjadi unit-unti atau depertemen, bukanlah pengkotakan yang terpisah dan tidak saling berhubungan. Dengan koordinasi tersebut, berarti tidak ada dinding pemisah antara setiap unit kerja, dan jaringan kerja (net work) akan lebih mudah diwujudkan.
d.     Perencanaan SDM Jangka Panjang bermanfaat bagi organisasi/perusahaan untuk memperkirakan kondisi dan kebutuhan pengelolaan SDM, selama 2 atau 3 dan bahkan 10 tahun mendatang. Kondisi ini akan menjadi motivasi untuk tidak sekedar mempertahankan strategi bisnis, tetapi juga untuk mengembangkannya di masa-masa mendatang.
e.      Perencanaan SDM jangka pendek bermanfaat untuk mengetahui posisi/jabatan atau pekerjaan yang lowong pada tahun mendatang. Dengan demikian dapat dilakukan proses untuk mengisi kekosongan itu, baik dengan memanfaatkan sumber tenaga kerja di dalam atau di luar perusahaan. Kecepatan memproses pengisian kekosongan itu sangat penting, agar tersedia SDM yang mampu mengantisipasi kebutuhan bisnis jangka pendek secara cepat dan tepat.

3.     Proses Perencanaan SDM
Hakikat dari eksistensi organisasi/perusahaan adalah kemampuan melaksanakan pekerjaan untuk merealisasikan Rencana strategis dan Rencana Operasional bisnisnya. Untuk itu diperlukan sejumlah SDM yang kompetitif dengan karakteristik sebagai berikut:
a.      Memiliki kemampuan menjaring, mengolah dan memanfaatkan informasi dalam mencari peluang bisnis yang menguntungkan.
b.     Memiliki kemampuan merespon secara tepat, dalam arti mampu mengambil keputusan untuk mewujudkan bisnis yang menguntungkan.
c.      Memiliki kemampuan merespon secara tepat, dalam arti mampu dan berani memerintahkan pelaksanaan keputusan pada saat yang tepat.
d.     Mampu menghindari dan memperkecil resiko dalam melaksanakan keputusan, dalam arti mampu mewujudkan pekerjaan secara efektif dan efesien dalam melaksanakan keputusan, dengan atau tanpa bantuan orang lain.
e.      Mampu mengendalikan cost-benefit ratio yang menguntungkan, dalam arti mampu bekerja dengan produktivitas dan kualitas tinggi, dan mampu pula merebut dan memperluas pemasarannya. Sehingga keluaran (out-put) lebih besar dari pada masukakan (in-put).
Untuk itu diperlukan kemampuan mengidentifikasi SDM yang berkualitas, yakni yang memiliki keterampilan/keahlian dalam bidang bisnis, termasuk proses produksi dan pemberian pelayanan, untuk didayagunakan secara maksimal. Usaha mengindentifikasi itu harus dilakukan melalui Perencanaan SDM, untuk memperoleh tenaga kerja yang mampu melaksanakan tugas-tugas yang telah dijabarkan di dalam Dsskripsi atau Spesifikasi Pekerjaan/Jabatan. Perencanaan itu tidak saja disusun untuk mewujudkan Stategi Bisnis Jangka Panjang tetapi juga untuk melaksanakan Strategi Operasional Bisnis sebagai strategi Bisnis Jangka Pendek.
Proses mengintregasikan Perencanaan SDM ke dalam Strategi Bisnis Perusahaan, berlangsung sebagai berikut:
a.      Dari Proses Perencanaan Strategi Bisnis, dilakukan rangkaian kegiatan:
1)     Menyusun Rencana Strategi Bisnis, dengan perspektif Jangka Panjang, untuk 5 atau 10 tahun di masa mendatang.
2)     Menyusun Rencana Operasional Bisnis, yang dijabarkan dalam Renacana Strategi, dengan perspektif jangka sedang, untuk 3 s/d 5 tahun mendatang.
3)     Menyusun Rencana Tindakan berupa Anggaran dengan perspektif Tahunan yang menggambarkan kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan selama satu tahun (tahunan) dengan penyedian dana agar dapat diwujudkan. Rencana tindakan bisnis tahunan dijabarkan dari Rencana Operasional Bisnis.
b.     Kegiatan Perencanaan SDM.
1)     Tahap awal perencanaan SDM mengindentifikasi issu-issu berdasarkan komponen-komponen di dalam Rencana Strategi Bisnis Jangka Panjang.
2)     Hasil analisis issu dijadikan masukan bersama-sama masukan dari Perencanaan Operasional Jangka Sedang, ke dalam langkah kedua berupa perkiraan keperluan SDM dalam Proses Perencanaan SDM.
3)     Hasil perkiraan keperluan SDM tersebut diatas dijadikan masukan bersama-sama masukan dari Perencanaan Anggaran Tahunan (Jangka Pendek), ke dalam langkah ketiga yaitu merumuskan Rencana Tindakan (Action Plan) sebagai langkah terakhir Perencanaan SDM suatu perusahaan. Rencana tindakan itu harus menghasilkan rumusan mengenai, Penetapan dan Pengaturan wewenang manajer dan staf dalam pengelolaan SDM, Rencana Rekrutmen, Rencana Promosi dan Pemindahan, Rencana Penyesuian SDM dengan kemungkinan Perubahan Organisasi, Rencana Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan, Rencana jumlah anggaran, dan merencanakandan menetapakan peosedur dan mekanisme kerja serta hubungan antar para pekerja yang saling berkaitan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Secara sederhana Proses Perencanaan SDM diuraikan sebagai berikut:
a.      Landasan utamanya adalah Strategi Bisnis dan Strategi Operasional (taktik) bisnis, yang harus dijabarkan agar mampu menggambarkan volume dan beban kerja atau tugas-tugas bisnis yang akan dilaksanakan sekarang dan di masa mendatang.
b.     Berdasarkan penjabaran tugas-tugas tersebut, dapat dirumuskan tujuan-tujuan Perencanaan SDM, yang harus dikaitkan dengan upaya mewujudkan setiap tugas secara efektif dan efesien.
c.      Tujuan-tujuan Perencanaan SDM berguna untuk melakukan dua kegiatan berikutnya, yang terdiri dari:
1)     Membuat perkiraan permintaan (kebutuhan) SDM dengan memperhatikan persedian SDM yang telah dimiliki perusahaan. Dengan demikian akan diketahui  SDM yang perlu dicari/didapatkan, baik dari segi jumlah (kuantitas) maupun keterampialn/keahliannya (Kualitas).
2)     Usaha melakukan investarisasi kemampuan kerja pada SDM yang dimiliki perusahaan dan kemampuan berupa keterampilan/keahlian bidang kerja/jabatan yang akan diisi dapat digunakan untuk menetapkan kebutuhan SDM baru.
d.     Dengan memperhatikan kondisi Pasar Tenaga Kerja diluar perusahaan dan hasil dua kegiatan pada langkah ketiga seperti disebutkan diatas, dapat disusun dan ditetapkan syarat-syarat akhir mengenai SDM yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi kekurangan SDM, sesuai dengan Rencana Strategi dan Rencana Taktik (operasional) bisnis sebuah perusahaan.
e.      Berdasarkan persyaratan yang sudah dijabarkan secara pasti untuk setiap posisi jabatan yang akan diisi, dapat dibuat Rencana Tindakan, berupa rekrutmen tenaga kerja dari dalam dan luar perusahaan.
f.      Rumusan Rencana Tindakan itu sebelum dilaksanakan perlu dikontrol dan dievaluasi kesesuaiannya dengan tujuan-tujuan SDM, agar benar-benar mampu merekrut tenaga kerja yang dapat melaksanakan Strategi Bisnis dan Strategi Operasional Bisnis secara produktif dan berkualitas.
Proses perencanaan SDM yang sudah disederhanakan diatas, dapat pula digambarkan secara lebih cermat, sebagaimana pada uraian berikut:
a.      Perencanaan SDM untuk suatu organisasi/perusahaan terdiri dari dua kegiatan utama. Kedua kegiatan itu adalah:
1)     Kegiatan Analisis Volume dan Beban Kerja yang terdiri dari tiga kegiatan sebagai berikut:
Ø  Pertama, melakukan usaha memastikan sebab-sebab kebutuhan tenaga kerja, berdasarkan volume dan beban kerja yang bersumber dari Rencana Strategis dan Rencana Operasional Bisnis perusahaan/organisasi.
Ø  Kedua, memilih teknik peramlan (prediksi) yang akan dipergunakan untuk menetapkan tenaga kerja yang dibutuhkan, baik kuantitatif maupun kualitatif.
Ø  Ketiga, menetapkan perkiraan kebutuhan tenaga kerja untuk jangka pendek dan jangka panjang.
2)     Kegiatan analisis kekuatan/ kemampuan Tenaga Kerja yang dimiliki organisasi/perusahaan, dengan dua kegiatan sebagai berikut:
Ø  Pertama, melakukan analisis tenaga kerja, untuk mengetahui jumlah keterampilan/keahlian tenaga kerja yang dimiliki organisasi/perusahaan. Disamping itu dijadikan juga analisis pasar tenaga kerja diluar perusahaan, untuk mengetahui tenaga kerja yang dapat direkrut.
Ø  Kedua, hasil analisis tersebut diatas dipergunakan untuk merumuskan perkiraan persediaan (supply) tenaga kerja, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.
b.     Dari kedua kegiatan analisis seperti dikemukakan di atas dilakukan kegiatan terakhir dalam Perencanaan SDM, dengan mengacu pada Strategi Bisnis dan Strategi Operasional Bisnis (jangka pendek dan jangka panjang), untuk memastikan dan memutuskan kebutuhan SDM. Untuk itu hasil anlisis berupa perkiraan (prediksi) kebutuhan SDM diselaraskan dengan pekerjaan atau tugas-tugas yang belum tersedia tenaga pekerja sebagai pelaksanaannya, untuk dapat mewujudkan Strategi Bisnis secara optimal. Di dalam kegiatan kedua ini prosesnya diakhiri dengan melakukan kegiatan untuk memenuhi/mengisi tenaga kerja yang diperlukan, baik dari dalam maupun dari luar perusahaan.


4.     Analisis Tenaga Kerja Untuk Perencanaan SDM
Kegiatan Analisis Tenaga Kerja tidak dapat dilepaskan kaitannya dengan rumusan Tujuan SDM dalam mengantisipasi Rencana Strategis Bisnis Perusahaan/Organisasi. Tujuan SDM pada dasarnya berarti rumusan perilaku yang harus diwujudkan oleh setiap pekerja dalam melaksanakan tugas-tugas untuk mewujudkan Strategi Bisnis agar tujuan Bisnisnya dapat dicapai secara efektif dan efesien. Sumber yang dapat dipergunakan dalam merumuskan tujuan SDM, adalah hasil Analisis Pekerjaan/Jabatan, baik berupa Deskripsi maupun Spesifikasi Pekerjaan/Jabatan.
Dalam keadaan seperti itu berarti tujuan SDM sangat tergantung pada lingkungan/iklim bisnis yang mudah berubah, yang mengakibatkan terjadinya dinamika pekerjaan. Kondisi itu mengharuskan dilakukannya reviu Deskripsi atau Spesifikasi Pekerjaan, yang mengakibatkan terjadinya perubahan tujuan SDM, yang pada giliran berikutnya mengharuskan pula Analisis Tenaga Kerja dilakukan setiap kali akan menyusun Perencanaan SDM.
Berdasarkan uraian singkat tersebut diatas berarti langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Analisis Tenaga Kerja adalah sebagai berikut:
a.      Jumlah Tenaga Kerja
Bertolak dari tujuan SDM yang disusun berdasarkan tugas-tugas di dalam Deskripsi Pekerjaan, termasuk wewenang dan tanggung jawabnya, dapat ditetapkan Volume dan Beban Kerja setiap unit kerja. Kemudian dapat dihitung jumlah SDM yang diperlukan untuk dapat melaksanakan secara efektif dan efesien sesuai dengan waktu dan peralatan (jika menggunakan alat) yang dimiliki unit kerja masing-masing. Jumlah SDm yang diperlukan tersebut, dibandingkan dengan jumlah SDM yang tersedia, untuk mengetahui apakah terdapat kelebihan atau kekurangan tenaga kerja dari segi kuantitatif.
b.      Komposisi Tenaga Kerja
Pada giliran berikutnya diperlukan juga Analisis Tenaga Kerja dilihat dari komposisinya, baik didalam setiap unit kerja maupun keseluruhan organisasi/perusahaan. Analisis komposisi ini, pertama kegiatannya untuk mengetahui apakah semua posisi/jabatan sudah terisi atau belum. Dengan demikian akan dapat diketahui jika ternyata masih terdapat posisi/jabatan yang kososng dari sudut jumlahnya. Kegiatannya yang kedua adalah mengivestasikan adanya promosi, pemidahan, pensiun atau keluar/dikeluarkan. Dengan demikian akan diketahui jumlah posisi/jabatan yang kosong dan tingkatnya masing-masing.
c.      Kualitas
Kegiatan Analisis Tenaga Kerja dari segi kualitasnya untuk diacu dengan kemampuan melaksanakan tugas-tugas sebagaimana terdapat dan dipersyaratkan didalam Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan/Jabatan adalah bagian tersulit. Kegiatannya dilakukan dalam bentuk “inventarisasi kemampuan” para pekerja, dihubungkan dengan tugas-tugas yang sedang atau akan diembannya, untuk memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan unit kerja atau tujuan bisnis perusahaan. Dari investasi kemampuan pekerja di acu pada pada Deskripsi dan Spesifikasi Pekerjaan/Jabatan akan diketahui jumlah pekerja yang dapat dipertahankan dalam posisi/jabatan yang kosong dan perlu diisi, sesuai kebutuhan bisnis perusahaan untuk jangka pendek, jangka sedang dan bahkan jangka panjang.
Dalam rangka kegiatan Analisis tenaga kerja, yang penting adalah diperolehnya data tentang jumlah posisi/jabatan yang kosong dan kualitas yang harus dipenuhi oleh penggantinya, untuk dipergunakan dalam Perencanaan SDM, baik jangka pendek, jangka sedang maupun jangka panjang.
Selanjutnya disamping mempergunakan hasil Analisis Tenaga Kerja, dalam Perencanaan SDM perlu juga diperhatikan dan dipertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan SDM dimaksud adalah:
a.      Faktor Eksternal
·       Faktor Ekonomi Nasional dan Global
·       Faktor Sosial, Politik, dan Hukum
·       Faktor Teknologi
·       Faktor Pesaing
b.     Faktor Internal
·       Rencana Strategik dan Rencana Operasional (Taktik)
·       Anggaran/Cost SDM
·       Peramalan (Prediksi) Produksi dan Penjualan
·       Faktor Bisnis Baru
·       Faktor Desain Organisasi dan Desain Pekerjaan
·       Faktor Keterbukaan dan Keikutsertaan Manajer
c.      Faktor Ketenagakerjaan
·       Pensiun, Pemutusan Hubungan Pekerjaan (PHK), Meninggal Dunia, dan Tenaga Kerja yang selalu absen, dalam Perencanaan SDM harus diperhitungkan sebagai pengurangan Tenaga Kerja, yang harus diganti.
·       Promosi, pindah, Tenaga Kerja yang mendapat Pelatihan dan yang mengikuti pendidikan di luar perusahaan/organisasi sehingga keterampilan/keahliannya meningkatkan, harus diperhitungkan, baik untuk menggantinya maupun merancang penempatan yang lebih tepat.
d.     Faktor-faktor lain
·       Pasar Tenaga Kerja
·       Prestasi Kerja
·       Waktu yang tersedia
·       Faktor Demografi
·       Faktor Supervisi
·       Faktor Staf Pendukung
·       Faktor Lokasi.
Perencanaan SDM sebagai salah satu kegiatan Manajemen SDM, memerlukan berbagai informasi, di samping juga menghasilkan infomasi tentang SDM. Informasi atau data yang masuk itu perlu dihimpun dan dikelola secara efektif dan efesien, agar selalu terkini (up to date) untuk dipergunakan dalam setiap kegiatan Manajemen SDM, tidak sekedar untuk Perencanaan SDM. Sehubungan dengan itu akan diketengahkan uraian tentang Sistem Infomasi SDM sebagai bagian dari Sistem Informasi Manajemen, di lingkungan sebuah organisasi/perusahaan.

5.     Sistem Informasi SDM
Sistem pada dasarnya berarti suatu keseluruhan yang terdiri dari beberapa unsur yang saling berkaitan dan saling pengaruh mempengaruhi. Setiap unsur tidak berdiri sendiri, sehingga suatu sistem tidak sekedar terdiri dari penjumlahan unsur-unsurnya. Setiap unsurnya mempunyai fungsi untuk mewujudkan sistem sebagai sebagai suatu kesatuan/keseluruhan yang bermakna secara utuh. Jika salah satu unsur tidak berfungsi, maka fungsi dari semua unsur yang lain akan terganggu, dan sistem menajdi tidak bermakna sebagaimana seharusnya. Oleh karena itu jika menginginkan suatu sistem berfungsi secara maksimal, maka seharusnyalah setiap unsurnya  ditempatkan dan diperankan sebagaimana mestinya.
Sistem Informasi SDM dapat diartikan sebagai keseluruhan proses dalam menghimpun, mencatat, menyimpan, menganalisis, dan melengkapi atau menghimpun kembali data yang berkenaan dengan SDM untuk melayani pihak yang berwenang menggunakannya dalam upaya mewujudkan eksistensi organisasi/perusahaan yang kompetitif.
Untuk mewujudkan Sistem Informasi SDM agar bermakna bagi Manajemen SDM dan berfungsi dalam mewujudkan Strategi Bisnis organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan, setiap unsurnya harus berperan sesuai fungsinya masing-masing. unsur-unsur dimaksud adalah sebagai beriku:
a.      Pengelola Informasi, yang menjalankan fungsi menghimpun, mencatat, menyimpan, mengenalisis dan melengkapi/menghimpun kembali informasi tentang SDM (Manajer SDM).
b.     Sumber Informasi, yang berkewajiban memberikan informasi mengenai dirinya sebagai Tenaga Kerja (semua SDM termasuk para manjer).
c.      Pemakai Informasi (para manajer sesuai divisi/departemen dan wewenangnya masing-masing).
d.     Saluran (channel), seluruh saluran kegiatan Manajemen SDM secara efektif dan efesien.
e.      Informasi yang berkenaan dengan kecukupan, ketepatan, keakuratannya.
Dengan kemajuan teknologi yang pada penghujung abad XX dan telah menghasilkan teknologi komputer, maka banyak organisasi/perusahaan yang mampu mendukung dan mengembangkan Sistem Informasi yang mampu mendukung secara maksimal pencapaian tujuan bisnis perusahaan. Sebaliknya juga penggunaan teknologi tersebut, sering menimbulkan masalah yang menyangkut pengamanan data/informasi. Dengan kata lain semakin sulit memelihara kerahasiaan data bisnis perusahaan, juga termasuk dalam merahasiakan data pribadi pekerja. Di satu sisi kondisi itu dapat diatasi secar teknis, diantaranya dengan mempergunakan kode-kode rahasia yang rumit dan teliti dan hanya diketahui oleh pihak pengelola yang benar-benar dipercaya. Di samping itu dapat juga ditempuh dengan menetapkan penentuan pelarangan sesuai keperluan dalam melindungi kerahasian informasi. Ketentuan pelarangan itu harus mengatur dengan tegas mengenai jenis infomasi dan penjabat pada jenjang apa saja yang dibenarkan meminta dan mempergunkan informasi dan penjabat pada jenjang apa saja yang dibenarkan meminta dan mempergunakan informasi SDM yang dimiliki Manajer SDM.
Untuk memelihara kerahasian informasi SDM, agar Sistem Infomasi SDm berfungsi secara maksimal, dapat ditempuh langkah-langkah pengamanan sebagai berikut:
a.      Rancangkan dan tetapkan kebijaksanaan atau peraturan tentang hal-hal sebabai berikut:
·       Tipe atau jenis data yang boleh diberikan atau diminta berdasarkan posisi/jabatan pihak yang memerlukannya, sehubungan dengan itu untuk data/informasi yang sangat rahasia, dapat ditetapkan secara tegas hanya dapat diberikan dengan persetujuan lisan atau tertulis dari pucuk pimpinan (top manager).
·       Berusaha menggunakan metode yang paling tepat dalam menghimpun informasi/data yang bersifat rahasia.
·       Meningkatkan sistem pengamanan tempat penyimpanan informasi dan mengatur informasi yang boleh dan tidak boleh disebarkan, serta siapa saja yang boleh menerimanya.
·       Menetapkan pekerja yang tidak dibenarkan meminta dan menggunakan informasi, berdasarkan posisi/kedudukannya dalam organisasi/ perusahaan.
·       Megeluarkan release intern tentang pekerja yang telah keluar, agar tidak diberikan pelayanan jika meminta informasi tentang SDM.
·       Keluarkan release jika terjadi penyalahgunaan infomasi yang dilarang, agar tidak berulang.
b.     Jelaskan pada semua pekerja tentang kebijaksanaan pengelolaan informasi SDM dan jaminan kerahasiaanya, agar tidak ragu-ragu memberikan informasi tentang dirinya masing-masing.
c.      Ikuti dan laksanakan ketentuan-ketentuan formal dari pemerintah yang berkenaan dengan penghormatan dan perlindungan hak-hak individu, terutama yang berhubungan dengan infomasi tentang pribadi, agar tidak terjadi permasalahan yang harus diselsaikan diluar perusahaan, jika terdapat pekerja yang merasa hak-hak pribadinya dilanggar.
d.     Tetapkan kebijaksanaan tentang propek pekerjaan bagi para pekerja yang tidak akan merugikan hak-haknya sebagi individu. Misalnya dalam pengupahan, promosi, dan lain-lain yang akan dilakukan secara adil, sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi.
e.      Tetapkan kebijaksanaan bahwa para manajer dan non manajer yang terbukti melanggar hak-hak pribadi pekerja, akan dikenai sanksi disiplin atau bahkan dapat diberhentikan.
Langkah-langkah seperti dikemukakan di atas, akan memungkinkan Sistem Informasi SDM dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien.



C.    PENUTUP
1.     Kesimpulan
Perencanaan SDM adalah proses untuk menetapkan strategi memperoleh, memanfaatkan, mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang dan pengembangannya di masa mendatang. Dan manfaat dari Perencanaan SDM diantaranya Meningkatkan Sistem Informasi SDM, Meningkatkan pendayagunaan SDM, Menyelaraskan aktivitas SDM, Menghemat tenaga kerja, waktu, dan dana, Mengembangkan dan menambah informasi SDM, mempermudah pelaksanaan koordinasi SDM oleh Manajer SDM, dan lain sebgainya.
Perencanaan SDM berkaitan langsung dengan tujuan yang hendak dicapai perusahaan, karena pada dasarnya sasaran perusahaan adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perusahaan yang tidak membuat perencanaan SDM sering ditemukan bahwa mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan SDM sesuai dengan tujuan dari perusahaan yang efisien dan efektif. Produktivitas dari suatu perusahaan akan meningkat apabila SDM yang ada pada perusahaan tersebut merupakan orang-orang yang sudah direncanakan dan disesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan tersebut. Melalui perencanaan dapat mempermudah setiap upaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Karena sejak penyusunan hingga pelaksanaannya perlu melibatkan semua pihak, karena rencana hanyalah sebagai alat bukan tujuan. Sebab itu, melalui rencana yang dibuat dengan baik maka tujuan perusahaan akan tercapai.
Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia adalah sebuah sistem yang mendukung proses pengambilan keputusan dengan menyediakan berbagai informasi yang diperlukan. Informasi yang disediakan merupakan berbagai informasi mengenai pegawai dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia sangat penting dalam suatu perusahaan, karena kesuksesan suatu perusahaan salah satunya ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang terdapat dalam perusahaan tersebut.


2.     Saran
Perencanaan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Perencanaan sumber daya manusia yang baik akan menentukan kemajuan suatu perusahaan. Maka sebaiknya dengan adanya SDM yang tersedia saat ini bisa digunakan secara baik sehingga dapat meningkatkan kualitas perusahaan. Serta visi dan misi SDM harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan dan perusahaan bisa melakukan pengadaan karyawan secara tepat.




Daftar Pustaka

Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.